Bayangkanlah Ketika Sakaratul Maut Menjemput

Tidak seorang pun dapat luput dari kematian. Allah juga menghibur Rasul-Nya bahwa maut itu adalah sunnatullah yang diberlakukan kepada seluruh umat-Nya. Setiap makhluk ditakdirkan ajalnya yang tertulis oleh malaikat sejak manusia berada dalam kandungan ibunya. Sehingga ajalnya pasti akan datang tepat pada waktunya dan tidak akan terlambat atau ditunda walau sedetik pun. Manusia ditentukan kapan waktu ajal akan datang dan dimana kejadian itu akan terjadi dan dengan cara bagaimana manusia kan mati. Apakah dengan cara mati terbunuh, tenggelam, terjatuh, sakit ataukah dengan cara lain yang telah ditentukan oleh Allah pasti akan sungguh terjadi. Firman Allah swt :

"Sesuatu yang bernyawa akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya". (QS. Ali Imran : 145)

Ketika Sakaratul Maut Menjemputmu

Kematian pasti datang menjemputmu dengan segala keresahan, kegelisahan dan ketakutan serta dengan sakaratul maut yang menyakitkan. Pada saat itu seolah-olah maut telah menjemputmu dengan cepat dan tiba-tiba. Bayangkanlah saat-saat menjelang kematiamu, ketika engkau bersiap-siap menghadapi Tuhanmu. Bayangkanlah ketika kematian datang mejemputmu hingga dirimu diliputi perasaan resah, gelisah, cemas, ngeri dan takut menghadapi sakaratul maut yang menyakitkan, dan malaikat mulai mencabut nyawa dari kakimu. Ketika nyawa mulai meregang badan, engkau merasakan sakit yang teramat sangat dari ujung kedua kakimu. Dengan perlahan-lahan malaikat menarik nyawamu. Akhirnya nyawamu terlepas dan terpisah dari badan hingga engkau merasakan puncak kepedihan yang amat mendalam.

Rasa sakit yang teramat sangat karena terlepasnya nyawa dari badan dirasakan oleh seluruh anggota tubuhmu. Hatimu resah, gelisah dan takut menanti berita dari Tuhanmu yang mengabarkan kemurkaan atau keridhaan-Nya. Engkau tahu bahwa tidak ada tempat bagimu sebelum datang salah satu berita, kemurkaan atau keridhaa Allah swt yang disampaikan oleh malaikat yang telah diberi tugas untuk mencabut nyawamu.

Ketika engkau berada dalam keresahan, kegelisahan, ketakutan dan merasakan pedihnya kematian dengan sakaratul maut yang sangat menyakitkan serta rasa takut karena menanti berita dari Tuhanmu, tiba-tiba engkau melihat malaikat pencabut nyawa dengan wajah yang menyenangkan atau menakutkan. Engkau melihat malaikat pencabut nyawa mengulurkan tangannya kepadamu untuk melepaskan nyawamu dari tubuhmu. Engkau merasa rendah dan sangat kecil ketika melihat nyawamu dengan mata kepala sendiri dan melihat malaikat pencabut nyawa itu. Pada saat itu hatimu diliputi penuh berharap pada berita gembira berupa keridhaan Allah yang disampaikan malaikat pencabut nyawa.

Ketika engkau mendengar nada-nada suara malaikat pencabut nyawa yang berkata : "Wahai kekasih Allah, saya membawa kabar baik berupa keridhaan dan balasan Allah". Engkau merasa yakin akan keberhasilan dan keberuntunganmu, serta hatimu pun merasa tenang dan tentram. Namun, ketika malaikat berkata : "Wahai musuh Allah, saya membawa kabar buruk berupa kemurkaan dan siksaan Allah". Engkau merasa takut akan kebinasaan dan kehancuranmu, serta hatimu diliputi perasaan putus asa dan penyesalan tiada tara.

Dengan terlepasnya nyawa dari raga dan dengan terdengarnya suara malaikat yang membawa kabar berita dari Tuhan, terhentilah seluruh hasrat, harapan dan angan-anganmu di dunia. Pada saat itulah puncak seluruh rasa kepedihan atau kebahagiaan hatimu menjadi nyata, saat ketika kehidupanmu di dunia berakhir dan berpindah ke suatu tempat yang di dalamnya orang-orang sebelum kamu berkumpul.

Baca juga alasan-alasan diharamkannya kawin mut'ah (kawin kontrak).

* Bismillah...wellcome to Postart Alifah
* View web version untuk berkomentar, bagi yang menggunakan smartphone
* Berkomentarlah dengan bijak, and have I nice day

ARTIKEL MENARIK LAINNYA